Sabtu, 04 Juni 2011

Mengarungi Dunia

Banyak perasaan yang perlu diungkapkan dari sedih, senang, terharu, dan lainnya. Banyak kata yang meski kita ucapkan hingga kita perlu mediasi untuk mengekspresikannya
Puisi adalah salah satu solusinya. setidaknya itu yang saya lakukan dalam blog ini. Kata-kata untuk mengeksprsikan segala yang bergumam di hati ini. Sebuah blog tentang aku dalam mengarungi puisi. Perjalanan hidup yang di gambarkan dalam puisi. Inilah tentang aku dalam mengarungi duniaku.

Untukmu Pemuda

UNTUKMU PEMUDA

hy pemuda, lihat itu!!!!
sebuah gerobak tua didorong oleh orang tua
setiap kaki dia melangkah
air di tubuhnya
satu persatu jatuh ke tanah

hy pemuda,,, lihat itu!
gerobak dorong pak tua itu
berisikan kaca-kaca yang berguna untukmu
setiap kakinya melangkah
maka satu sayatan di tubuhmu....

dari jauh mulut pak tua itu berkomat-kamit

hy pemuda
mungkinkah pak tua itu membaca mantera agar kita tersiksa????
atau pak tua itu mempunyai kekuatan ghaib???
mana mungkin
pak tua lemah itu mampu mendorong seorang diri

matanya yang sayu
dan mulutnya yang memutih
seperti menampar kita dengan tangannya..

tapi,
pancaran mata itu......
untuk apa???
untuk apa ia lakukan ini????

pak tua tak berhenti menjual kaca
ia berharap tubuhmu tidak tersayat lagi
ia mencoba menjual daganganya
untukmu...
untuk orang-orang di sekitarmu...


pemuda
mendekatlah kesana
dengarkan mantera pak tua itu
hafalkan untuk mu

(ar-razzaqu)
(ar-razzaqu)
(ar-razzaqu)
(ar-razzaqu)

hy pemuda kenapa kau menangis???

lihatlah pak tua yang mengaku bapak mu itu
selalu berikhtiar dalam pekerjaannya...
untuk apa????
apakah untuk mu???
tidak mungkin
bukankah kau tidak mengakuinnya???
untuk apa???
untuk siapa pemuda???
apakah untukmu???
apakah untuk mu!!!!

ku yakin!!!
bukan untuk kamu
ku harap bukan untukmu....
ku harap bukan untukmu pemuda!!!
kau tak pantas pemuda....
kau tak pantas...
tak pantas pemuda...

Kepada Sahabatku Disana (BRNSYH)

KAMIS PAGI.....

kejadian berdarah kamis pagi
seorang teman merenggut nyawa
seusai bergegas merenggang haru

tangan mengibas rambut
kala ia bertemu denganya
ketika darah mengalir
saat tentukan masa depan

dia belum mati!!!!!
belum teman

ketika darah mengalir
menyilangi huruf ntuk terakhir kalinya
mata teman terlihat sayu
antara hidup dan mati
ia terus berjuang yakinkan esok...

dia masih hidup???
masih teman

seolah-olah bak pahlawan
ia terus nerjuang
melawan kematian...

ia terus berlari angin
mengejar hari-harinya
untuk seorang terkasih
yang menantinya

namun, ia lelah
nafas satu persatu
hanya sekali-kali terdengar

hingga ia menyerah
tersenyum menghadap kepadanya....

jangan menangis!!
jangan teman...

ia pergi bukan untuk tinggalkanmu
dia hanya ingin mencari kebahagiaan disana
menutup mata sayu
dengan senyuman terakhirnya......

Ku Ingin

Andai waktu kembali
takkan ku biarkan berjalan
tak ada perselisihan
hanya ada kebersamaan

ku ingin
lonceng pulang tak berbunyi
biar ku rusak semua
hingga mereka menari-nari

ku ingin
tak ada kata lulus
yang membuat mereka menangis
menghapus senyuman manis


hanya ada canda
hanya ada cinta
di bumbui dengan simpul bahagia

kenyataan yang harus di jalani..
kita tak lagi bersama
hanya di suatu kandang
sekali-kali terasa
dan lampiaskan kerinduan

Ketegaran

Melati tak bisa kiaskan namamu
Karna kau tak sebanding dengan keharuman
yang bisa saja dimiliki jari-jari itu

mata terpejam di keheningan malam
kucoba kembalikan waktu
ketika tetesan air hujan samarkan semua yang kelam


Tak ada yang dapat kuucapkan hari itu
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
saat kata hanya sebuah perjanjian
yang selalu terpatri dikedalaman nurani

aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
bahkan kacapun tak boleh ada di mataku
ketegaran berkecamuk di hati
melihat ia terbaring, berpakaian putih
tanda kesucian

Pencuri Kepuasan

Dari semua yang telah terbiasa... jalan yang seharusnya tak dapat mengerti... terbungkus dengan kerumunan malam berganti minggu... di satu dentuman musik mengalur dan terbaur... semua yang tak wajar adalah keharusan...
Dentuman dan lonjakan para pencuri kepuasan... lepas, bebas hingga dentuman terhenti... disini semakin lama adalah klimaks... semua terasa dan lelah tak kunjung hinggap... dentuman para pencurui kepuasan... mata berdosa dan tubuh adalah baja.....

Menunggu Waktu

Biarkan keheningan ini melaju ke dalam tubuhku..
merasuk hingga darah berganti menjadi beku..
aliran terlukis di kanvas yang pudar oleh waktu..
menjadi seni absurd yang tak menentu..
jari-jari yang semangat melawan waktu, kini menyerah dihadapanmu..
menyerah dan berlutut menunggu waktu

Bumi Menangis

Hy.... kau!!!
Dengar jeritan itu
Angin berlari kencang
Teriak petir menggerutu

Hy........ kau!!!!
Lihat keramaian itu
Air tak terbendung
Kata tanah menderu

Semua dengarkan bisikkan ku
Bumi telah menangis
Apakah kau tak pernah peduli!!!!!!

Terima Kasih

Untuk mama yang selalu dan selalu meneteskan air mata untukku..
terimakasih ma, terimakasih atas segala-galanya...
terimakasih atas perlindunganmu didunia ini,
dari kecil hingga aku bisa berdiri di muka bumi ini...
terima kasih atas belaian tanganmu yang mengusap lembut kepalaku dengan harapan yang belum mungkin bisa ku lakukan...

Terimakasih atas tangisanmu pada malam hari
dengan mengadahkan tangan,
kau bermohon akan kehidupanku
agar kelak menjadi orang yang memenuhi harapanmu...
terima kasih atas amarahmu,
yang membuatku secara berlahan mengerti baik dan buruknya dunia....
terimakasih atas senyummanmu,
ketika aku lemah dan rapuh kau tak henti memberikan semangat dan senyuman yang membuat aku merasa lebih tenang...
kau peluk kemarahanku, kau sirami kasih sayangmu...
kau buat diriku terbiasa menganggapmu sebagai malaikat pelindungku...

Terimakasih ma, terimakasih atas seagalanya yang kau curahkan kepadaku...

Terimakasih atas selimutmu
yang kau berikan kepadaku ketika ku tertidur di malam yang dingin...
terima kasih atas belaian tanganmu ketika ku tidur
walaupun sampai saat ini aku masih kurang mampu memenuhi sgala keinginanmu...
terimakasih atas rawatan mu,
ketika ku terbaring lemah di tempat tidur,
ketika aku tak mampu berbuat apa-apa
dan kau dengan kasih sayang merawatku...
terimakasih atas pegangan tanganmu ke keningku
yang berharap panasku berpindah pada dirimu..

Terimakasih atas kesabaranmu
dengan merawat anak yang tak tau terima kasih ini...
terimakasih atas semua-semua nada2 yang indah yang kau bisikkan kepadaku..
hingga aku mengerti dimana aku berasal dahulu...

Terimakasih atas air susumu
yang menguatkan dan memberikan kesehatan kepadaku sampai saat ini...
terima kasih atas celotehanmu
yang selalu dan selalu melarangku dan mengingatkanku..
terimakasih atas wajah ceria mu
menenangkanku kala aku di ambang keputus asaan,
walaupunn aku tau saat itu kau juga banyak masalah yang dihadapi...
terimakasih atas semangatmu kala aku diambang keraguan..
terimakasih atas dukunganmu
ketika aku memutuskan sesuatu untuk hidupku....

Terimakasih ma, terimakasih atas semua yang kau berikan kepadaku,
terimakasih, terimakasih, dan terimakasih...
yang ku tahu pasti dan ku yakini itu
bahwa kau adalah malaikat di hatiku selamanya...
malaikat yang akan ku ceritakan kepada semua orang,
malaikat yang akan ku ceritakan ke anak2ku
malaikat yang tak pernah letih
malaikat yang tak pernah mengeluh,

Akan ku ceritakan seberapa hebatnya malaikat ini melindungi ku,
seberaba tangguh nya malaikat ini menjagaku,
dan betapa iklasnya malaikat ini padaku...

Terimakasih ma, terima kasih ma,
begitu banyak cahaya yang kau berikan selama ini
hingga aku tak sanggup membalasnya....
kau akan selalu ada,
dan selalu ada dihatiku...

wajah mu yang mulai keriput sekarang,
masih tampak manis dimataku...
mata seseorang anak yang selalu menyusahkanmu
dan tak tau terimakasih...
terima kasih ma, terimakasih..
kau akan menjadi permata yang selalu berkilau dihatiku....


Hati adalah Hati

bintang tanpa bulan
takkan bisa terang
malam tanpa mentari
tak bisa jadi gelap

saat mata hanya jadi mata
saat hidung menjadi hidung
dan ketika hati tak punya hati

biarkan otak kuasai jantung
agar hati hilang tak membekas
biarlah jantung menjadi darah
supaya hati tak mau kembali

hati hanya jadi penghalang ntuk jantung
hati hanyakan jadi pecundang bagi para penguasa
hingga hati enggan ntuk pulang

biar hati tak ingin jadi otak
karna otak hanya untuk tikus-tikus penguasa
biar hati tak berdarah
membuat otak agar tak berhati

hati akan terus berlari
hati akan terus menghindar dari jantung

namun...
sekeras apa ia berlari
ia tetaplah penghapus bagi jantung

yang akan berguna ketika jantung inginkannya

ia akan setia merubah hitam menjadi putih
putih menjadi cahaya

ia tak kan bohong
karena hati adalah hati

Lilin Pengharapan

kami butuh pertolonganmu...
buat cahaya itu kmbali..
dan usir kegelapan ini..
ataukah kau ingin kami disini..
ditengah kegelapan ini..
tanpa sebuah lilin..
tanpa setitik cahaya..
hingga menyerah..
dan mencoba ntuk berhenti berharap..

Rasa Ini

berikan sebuah cerita dalam tiap derap langkahku ...
biarkan semua yang tercipta menjadi warna cahaya yang nyata...
hingga alunan yang terdenging hanyalah kenangan yang hampa..

lelah ku mencari dan membagi namun tak berarti..
lelah ku bermimpi dan berfantasi namun tak berujung..
biarkan ku bernyanyi hingga hilang pedih ini...

masih ku merasakan semua yg tercipta, hampa ku rasakan...
dengarlah tiap detail kata ini..
aku ingin memiliki sesuatu yang berarti...
sebuah senyuman tempatku membagi..

Sampai Kapan

Sampai kapan ini terjadi
Pengurungan keinginan diatas pendeskriminasian
pengisolasian jasad
mereka anggap sebuah ketetapan


terlalu lama laut meredupkan mutiara
terlalu lama angan-angan melayang
secercah harapan sang generasi
termenung menjadi imajinasi

keinginan yabg menembus langit ketujuh
tak kan tergapai sampai nebula d negri ini
diterangi cahaya

Bawa Aku

diam tak menentu dalam kalbu....
merasuk, hingga sanubari ingin menari-nari.....
telah ku genggam tangan ini
walau sakit ku coba untuk menari...

menghilangkan sepi yang enggan menepi........
beberapa detik lalu masih kurasa dingin menampar wajahku...
menyadarkan ku dalam ketiadaan....
beberapa menit lalu masih ku lihat daun berayun ayun
hingga membuatku terpangu...
dan beberapa jam lalu masih ku rasa waktu takkan mengalahkanku dalam kesendirian hidup ku.......

ku geserkan diri dengan mata yang terpejam....
mencoba menghilangkan tarian sanubari yang menyakitkan....
didalam hening ku lengkingkan suaraku..
berharap ada yang datang mendengarkan harapanku...
membawaku pergi di panggung yang tak berpenghuni.........

Mengarungi dunia....

Banyak perasaan yang perlu diungkapkan dari sedih, senang, terharu, dan lainnya.. Banyak kata yang meski kita ucapkan untuk itu, hingga kita perlu mediaasi untuk mengekspresikannya.. Puisi adalah salah satu solusinya.. setidaknya itu yang saya lakukan dalam blog ini.. Sebuah kata-kata untuk mengeksprsikan segala yang bergumam di hati ini... Sebuah blog tentang aku dalam mengarungi puisi.. Perjalanan hidup yang di gambarkan dalam puisi... Inilah tentang aku dalam mengarungi duniaku